Rabu, 11 November 2009

belajar buat puisi

Ia tak pernah mudah mengenal cinta dan ketika datangnya tak mudah disapa, mungkin kedekatan hati,mungkin ia tak kuasa menahan asa,diam-diam ia ingin persembahkan sebuah ketulusan..cinta...

........

saat kataku tak lagi bermakna.....
bayangkan.....
harapanku sebagai cerita dongeng
yang berawal pada suatu ketika
dan berakhir pada bahagia selamanya
bayangkan....
hatiku seperti gunung es
yang dingin kokoh membeku
namun mencair saat kehangatan datang
bayangkan ...
cintaku seperti batu didalam laut
seindah mutiara bila kau setia
serapuh karang bila kau sia-sia
bayangkan....
aku adalah aku
apa adanya aku...
saat mauku tak terbaca
saat sikapku tak berarti
aku hanya mau dimengerti....


Belajar Buat Puisi Kale....

Biar Cinta itu Bermuara Dengan Sendirinya

Knapa tak pernah kau tambatkan.
Perahumu di satu dermaga?
Padahal kulihat,bukan hanya satu,
pelabuhan tenang yang mau menerima kehadiran kapalmu


Kalau dulu memang perna ada
satu pelabuhan kecil,yang kemudian harus kau lupakan
mengapa tak kau cari pelabuhan lain,yang akan memberikan rasa damai yang lebih?


Seandainya kau mau,buka tirai di sanubarimu,dan kau akan tahu,
pelabuhan mana yang ingin kau singgahi untuk selamanya,
hingga pelabuhan itu jadi rumahmu,rumah dan pelabuhan Hatimu.


..............



Senin, 02 November 2009

Antara Hunting HI,Macro, dengan kehidupan sosial dan kesabaran..


Bahwasanya Hunting foto sangat menyenangkan...ada beberapa foto hunting yg mengundang kita untuk melatih kesabaran jiwa dan untuk menggugah rasa empati kita di kehidupan sosial di sekitar kita. Ok kita nanti kita bahas satu persatu anatar hunting HI,Macro dan kehidupan jiwa,sosial kita.

  1. Hunting HI
Hunting Human Interest atau HI kita sering kita temui di sekitar kita, misalnya : di pasar,di rumah sakit,di perkampungan kumuh dan sebagainya.Kita ambil contoh yg dilakukan KFV batam yg melaksanakan Hunting Hi di perkampungan Tanjung Uma. Yaitu perkampungan nelayan yang sangat kumuh yg letaknya di tengah perkotaan.Perkampungan ini tempat favorit bagi fotografer Batam,karena sangant mengandung nilai kehidupan sosial yg tinggi.Di sana ada beberapa nelayan pengantar penumpang yang menyebrang ke kampung mereka.. yaitu rumah kayu yang berdiri diatas laut.Saya sempat bertanya-tanya dengan salah satu penarik sampan,namanya pak Tarmin, bapak ini penduduk asli melayu perkampungan tanjung uma,dia bercerita awal beliau ada di Batam.Pertama beliau mengawali pekerjaannya adalah nelayan pencari ikan waktu blom ada kapal2 besar yg singgah di perairan tg uma dan perairan batu ampar,dari mencari ikan pak tarmin bisa menghidupi keluarganya dengan layak.Beliau bercerita dengan lantang di balut dengan busana yg lusuh dan wajah keriputnya.Dan tak berhenti-hentinya beliau menghisap sebatang rokok kretek....
Namun sekarang beliau hanya seorang penarik sampan untuk menyebrangkan orang ke perkampungan Tg.Uma dengan sekali angkut Rp.5000/0rang..Beliau tidak mengenal lelah dengan di bawah teriknya sinar matahari yg sangat menyengat kulit keriputnya beliau gagah mendayungkan perahu kecilnya yg sebagai menompang kehidupan sehari-hari untuk keluarganya...Blom lagi kalo keadaan air laut yang surut...beliau harus mendorong sampannya dengan sangat kuat agar sampai di pelataran perkampungan Tg. Uma,dan dengan bau yang sangat tidak enak..
Nah..dari situ kita sadar bahwa kehidupan ini berputar bagai roda, untuk itu kita harus berbagi sesama yang membutuhkan uluran tangan dari kita yg mempunyai rezeki lebih..Dan Hunting HI sambil beramal...benar gak ...hehehheh

Hunting Macro